

![]() |
Loggo Univeristas Pekalongan |
Richard Florida, salah satu orang yang pertama-tama meneorikan ekonomi kreatif, mengatakan, saat ini masyarakat dunia memasuki transformasi besar dalam ekonomi, yaitu ekonomi kreatif. Karena itu, kota, kabupaten, atau provinsi tidak cukup hanya mengandalkan insentif ekonomi bila ingin menarik investasi di wilayah mereka.
Implikasinya, kota-kota harus lebih menumbuhkan ”iklim orang-orang” daripada iklim bisnis (The Rise of Creative Class, Richard Florida, Basic Books, 2004). Itu artinya, membangun apa-apa yang diperlukan untuk mendukung kreativitas di semua lini dan membangun komunitas-komunitas yang dapat menarik orang-orang kreatif.
Implikasinya, kota-kota harus lebih menumbuhkan ”iklim orang-orang” daripada iklim bisnis (The Rise of Creative Class, Richard Florida, Basic Books, 2004). Itu artinya, membangun apa-apa yang diperlukan untuk mendukung kreativitas di semua lini dan membangun komunitas-komunitas yang dapat menarik orang-orang kreatif.
Untuk mendukung terselenggaranya kota kreatif maka diperlukan sumber daya manusia kreatif. SDM ini tentunya akan dihasilkan oleh sekurang-kurangnya lembaga pendidikan di Kota Pekalongan sendiri. Baik lembaga pendidikan dari TK maupun Perguruan Tinggi. Memang orang kreatif tidak mesti lahir dari pendidikan formal seperti sekolah, pendidikan non formal juga dapat melahirkan orang kreatif. Oleh karena itu tergantung pada diri masing-masing untuk berkreativitas.
Lembaga pendidikan tinggi di Kota Pekalongan antara lain:
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah (STIE)
- Politeknik Batik Pusmanu Pekalongan
- Universitas Pekalongan (UNIKAL)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan
- Akademi Keperawatan Negeri
- STMIK Widya Pratama Pekalongan
Ditulis Oleh : Unknown ~ Guru di SMA 5 Semarang

Tidak ada komentar:
Posting Komentar